Benarkah Gula Putih Merupakan Pupuk Bagi Kanker?

December 12, 2018 Add Comment
Kesehatan Holistik : Benarkah Gula Putih Merupakan Pupuk Bagi Kanker?
Salah satu unsur untuk memperoleh kesehatan holistik adalah selalu memperhatikan pola makan sehari-hari. Pilihlah makanan sehat yang mencukupi gizinya dan menghindari makanan yang tidak bermanfaat apalagi berbahaya bagi tubuh Anda. Mengapa demikian? Dibawah ini penjelasannya.


Gen kita masih membawa sifat yang telah terbentuk beberapa ribu tahun yang lalu, ketika nenek moyang kita hidup sebagai pengembara dan pemburu. Sifat tersebut telah beradaptasi dengan lingkungan hidup dari nenek moyang kita, utamanya dengan sumber makanan, dan sejak saat itu sifat tersebut tidak banyak berubah. Sekarang ini, tubuh Anda masih berharap mendapat makanan yang menyerupai makanan yang dimakan oleh nenek moyang Anda ketika masih sebagai pengembara dan pemburu tersebut.

Makanan pada waktu itu terdiri dari yang paling utama adalah sayur-sayuran dan buah-buahan serta kadang-kadang daging atau telur binatang liar. Makanan tersebut seimbang dalam kandungan lemak esensialnya (omega-6 dan omega-3) dan sangat sedikit gula yang di konsumsi, dan bahkan tidak mengkonsumsi tepung biji-bijian. Pada waktu itu sumber gula bagi nenek moyang Anda hanyalah madu.

Saat ini, hasil survei makanan di negara Barat menunjukkan bahwa 56% dari kalori yang Anda makan berasal dari 3 sumber yang tidak ada ketika gen Anda dibentuk, yaitu:

1. Gula yang diputihkan atau dimurnikan – refined sugar (gula tebu, gula beet, sirup jagung dsb)

2. Tepung yang diputihkan – bleached flour (roti putih, pasta putih, dsb)

3. Minyak sayur-sayuran (minyak kedelai, minyak bunga matahari, minyak jagung, lemak trans margarine).

Ketiga sumber diatas semuanya tidak mengandung protein, vitamin, mineral, asam lemak omega-3 yang dibutuhkan oleh tubuh agar bisa berfungsi secara normal. Di lain pihak, sumber makanan tersebut secara langsung memasok bahan bakar bagi petumbuhan kanker.

Konsumsi gula murni meningkat pesat. Sementara gen Anda terbentuk dalam lingkungan saat orang mengkonsumsi paling banyak 2 kg madu tiap tahun, konsumsi gula meningkat menjadi 5 kg per tahun pada tahun 1830 dan pada akhir abad ke 20 mencapai 70 kg per tahun. Suatu jumlah yang sangat mengejutkan.

Otto Heinrich Waburg ahli biologi bangsa Jerman memenangkan hadiah Nobel di bidang kedokteran untuk temuannya tentang metabolisme tumor ganas yang utamanya bergantung kepada konsumsi glukosa. Glukosa merupakan bentuk gula dalam tubuh setelah diserap dari saluran pencernaan.

Ketika anda mengkonsumsi gula atau tepung putih – makanan yang mempunyai indeks glikemik tinggi (meningkatkan kadar glukosa secara cepat di dalam darah), tubuh dengan segera melepaskan hormon insulin agar glukosa tersebut masuk ke dalam sel. Pengeluaran insulin ini disertai dengan dilepaskannya molekul IGF (insulinelike growth factor – faktor pertumbuhan serupa insulin) yang perannya adalah merangsang pertumbuhan sel. Secara singkat, glukosa merupakan makanan bagi sel-sel jaringan dan membuatnya tumbuh lebih cepat. Insulin dan IGF juga mempunyai efek lain yang sama yaitu menyebabkan inflamasi / peradangan, merangsang pertumbuhan sel dan dapat bertindak sebagai pupuk bagi tumor.

Sekarang ini, telah diketahui bahwa puncak kadar insulin dan keberadaan IGF secara langsung tidak hanya merangsang pertumbuhan sel kanker saja, tetapi juga meningkatkan kemampuan sel kanker untuk menginvasi jaringan yang ada di sekitarnya – jaringan tetangganya. Lebih jauh, setelah penyuntikan sel kanker payudara ke tubuh mencit, peneliti mengamati bahwa sel kanker kurang rentan terhadap kemoterapi ketika sistem insulin pada mencit tersebut dirangsang dengan keberadaan gula. Peneliti menyimpulkan bahwa diperlukan bentuk pengobatan baru untuk melawan kanker, yaitu obat-obatan yang dapat menurunkan puncak kadar insulin dan IGF dalam darah.

Tanpa menunggu dihasilkannya obat baru yang demikian itu, masing-masing dari Anda seharusnya mulai mengurangi konsumsi gula murni dan tepung putih. Telah diamati bahwa hanya dengan mengurangi konsumsi kedua bahan makanan tersebut, kadar insulin dan IGF dalam darah dengan cepat dapat diturunkan. Pengurangan tersebut mempunyai pengaruh sekunder seperti misalnya kulit yang lebih sehat.

Semua pustaka ilmiah menunjukkan ke arah yang sama: orang yang ingin melindungi dirinya dari kanker seyogyanya secara serius mengurangi konsumsi gula dan tepung putih. Itu dapat dilakukan dengan minum kopi / teh pahit tanpa gula dan mengurangi makanan penutup atau makanan camilan yang banyak mengandung gula dan sirup. Pilihan lainnya adalah dengan mengkonsumsi bahan alami pengganti gula yang tidak menyebabkan meningkatnya kadar glukosa darah atau insulin. Sebagai gantinya Anda harus banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan kacang-kacangan. Selain indeks glikemiknya rendah, bahan makanan tersebut ada yang mengandung fitokimia yang dapat melawan pertumbuhan kanker. (David Servan-Schreiber, M.D., PhD - Anti Kanker, Pola Hidup Mencegah Kanker)

Tinggalkan atau kurangi konsumsi gula putih dan tepung putih Anda agar terhindar dari kanker sejak saat ini dan agar Anda memperoleh kesehatan secara holistik.

Adakah Solusi Sehat Untuk Mengatasi Insomnia Dan Migrain?

December 04, 2018 Add Comment

Semua tips latihan Sehat Dalam Sekejap untuk mencapai kesehatan holistik selalu kembali ke dalam diri – memberdayakan diri, karena semua penyebab dan akibatnya juga Anda sendiri yang melakukannya sehingga tanggung jawab untuk menjadi sehat terbebas dari stres dan penyakit harus Anda kerjakan sendiri – tanpa bantuan siapapun.


Bila Anda mengalami kegelisahan dan timbul Insomnia serta Migrain, dokter akan memberikan obat agar mudah tidur serta penghilang rasa sakit untuk nyeri kepalanya. Sampai kapankah Anda akan melakukannya – selalu tergantung dengan dokter dan obat?

Obat-obat sakit kepala yang dijual bebas dan sering Anda konsumsi itu hanya menghilangkan rasa nyeri. Jadi sesungguhnya Anda tidak sembuh, hanya tidak “merasa” sakit lagi - jadi belum bebas dari penyebab penyakitnya . Sakit kepala yang berkepanjangan – muncul, hilang, muncul lagi dan hilang lagi – dalam bahasa keren disebut Migrain.

Istilah Insomnia, tidak bisa tidur – lebih populer lagi. Anehnya, seringkali kalau ditanyakan mereka mengaku tidak bisa tidur lebih dari 5 jam. Mereka-mereka ini merupakan korban “generalisasi” dan “standarisasi”. Kata dokter, orang berusia sekian sampai sekian membutuhkan tidur sekian jam. Lalu, pada usia sekian sampai sekian Anda butuh sekian jam. Dan jika jam tidur kurang sedikit saja, anda pikir sudah kena insomnia.

Itu pandangan yang sangat keliru. Tidur merupakan kebutuhan fisik. Dan jika fisik tidak membutuhkan atau belum membutuhkannya – saya tidak akan pernah melawan. Saya akan membaca buku, melakukan sesuatu dan menikmati jam jaga saya. Saya akan melupakan tidur, saya akan bekerja sama dengan badan. Biasanya, beberapa jam kemudian, saya akan ketiduran. Demikian pengalaman saya. Tetapi, saya tidak menganjurkannya untuk Anda. Anda harus memahami sendiri bahasa tubuh dan mengambil keputusan sendiri pula.

Solusi Instan.
· Dengan mata dan mulut tertutup, lakukan humming, dengungan. Tarik nafas panjang dari hidung, kemudian hembuskan nafas pelan-pelan sambil mengeluarkan suara dengungan.
· Penderita Migrain bisa melakukan dalam pisisi duduk maupun tidur. Lakukan selama 5 – 10 menit.
· Penderita Insomnia harus dalam keadaan berbaring di atas ranjang pada saat ingin tidur. Lakukan selama 15 – 20 menit. Biasanya , belum selesai humming Anda sudah ketiduran.
· Bila selama 15 – 20 menit tidak juga bisa membantu, lanjutkan dengan berbaring miring ke sebelah kanan. Lakukan pernafasan perut: tarik nafas lewat hidung dan kembungkan perut dan buang nafas lewat hidung pula dan kempiskan perut. Satu kali penarikan dan pembuangan dihitung satu ronde. Lakukan 9 ronde. Kemudian tidur terlentang dan lakukan pernafasan cara yang sama sebanyak 18 ronde. Terakhir , berbaring miring ke sebelah kiri dan lakukan 9 ronde. Belum selesai, sudah pasti ketiduran.

Solusi Jangka Panjang.
Selain latihan-latihan yang dianjurkan bagi Solusi Instan, ada baiknya Anda melakukan Asana / postur Yoga penemuan khas Anand Ashram ini setiap pagi dan sore.
Posturnya disebut Buddhasana, postur Buddha – karena Siddharta Gautama Buddha sering berbaring dengan postur ini. Asana ini tidak hanya membebaskan Anda dari Migrain dan Insomnia, tetapi juga dari segala macam pandangan keliru tentang kehidupan. Sekaligus dari ketergantungan pada hal-hal di luar diri. Asana ini sangat luar biasa, cobalah dan rasakan manfaatnya.

· Berebahan miring dengan kepala bersandar pada telapak tangan kanan. Lengan kiri diatas kaki kiri, rileks – jangan tegang. Mata selalu terpejam. Dalam keadaan ini, bernafas normal – pelan-pelan, santai sambil menikmati rileksasi yang sedang dialami oleh seluruh badan. Pertahankan postur ini selama merasa nyaman.
· Ganti posisi. Kali ini kepala bersandar pada telapak tangan kiri. Santai rileks. Pertahankan selama masiih terasa nyaman.
· Untuk satu sesi, cukup satu kali setiap posisi. Jika melakukan sendiri tanpa bimbingan, jangan melakukan lebih dari dua sesi setiap hari.

Hebat bukan tubuh Anda? Dengan cara sederhana bisa menyelesaikan dua masalah sekaligus yaitu Insomnia dan Migrain. Masih banyak sekali tips-tips sehat dalam sekejap untuk menemukan kesehatan holistik bagi Anda, bila mengalami kesulitan untuk memahami atau butuh penjelasan lebih lanjut silahkan tuliskan pertanyaan di kolom komentar – nanti akan segera ditanggapi.